Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Hujan Ikan

Hujan Ikan - Berbagai Fenomena Hujan Selain Air di Dunia
 
Fenomena hujan yang menurunkan tidak saja air melainkan disertai benda atau binatang yang tidak disangka-sangka dan sangat mengejutkan, seperti hujan ikan, ternyata sudah terjadi ratusan tahun silam di bumi. Sebenarnya, fenomena hujan ikan bukan suatu hal yang aneh. Karena hal tersebut sudah terjadi sejak lama bahkan banyak kasus tercatat hujan hewan-hewan lain juga pernah terjadi di berbagai belahan dunia.

Pada 1578, tikus-tikus berwarna kuning dan berukuran besar berjatuhan dari langit di atas kota Bergen, Norwegia. Para ilmuwan prestisius di Amerika mencatat pada kisaran Januari 1877 telah terjadi hujan ular! Mengerikan! Ular-ular yang ukurannya mencapai 20 inci ini berjatuhan dari langit di kota Memphis, Tennessee.

Kemudian, pada Februari 1877, serpihan benda-benda kecil warna kuning terlihat berjatuhan di kota Penchloch, Jerman. Benda ini dilaporkan mempunyai ukuran tebal, bulat seperti bulatan cakram dan aromanya seperti biji kopi. Benda-benda ini melesat seperti anak panah.
Kemudian, di sebuah sekolah dasar di Kota Berkshire, Inggris pernah terjadi fenomena hujan telur rebus pada Desember 1974. Telur-telur itu benar-benar sudah matang dan berjatuhan dari langit. Selanjutnya di tahun 1969, di sebagian wilayah kota Brazil terjadi hujan darah dan bercampur daging, belum ada info lebih lanjut daging dan darah apakah itu, hewan? Atau mungkin malah manusia?.
Begitu juga yang terjadi di Kota Choco, Kolumbia pada 31 juli 2008, terjadi juga hujan yang bercampur darah setidaknya itu menurut laporan yang telah ditetapkan berdasarkan analisa laboratorium setempat. Namun di Kota Choco ini hujan darahnya tanpa disertai daging seperti yang terjadi di Brazil. Yang lebih unik, pada 1989, hujan boneka kayu dengan kepala yang terbakar dan terpotong dan terjatuh dari langit di atas Kota Las Pilas, Cantabria. Di kota Alicante, Spanyol, terjadi hujan anak katak atau berudu dalam jumlah yang banyak.
Kemudian pada akhir 2007 lalu, di Kota Cerro San Bernardo, Salta,Argentina terjadi juga hujan laba-laba. Benar-benar seperti laba-laba yang menginvasi bumi!. Kejadian ini sempat diabadikan oleh salah seorang pembaca surat kabar Epoch Times.

Apa Itu Fenomena Hujan Ikan?
Yang paling menarik dari fenomena hujan ikan ini adalah, yaitu kerap terjadi antara bulan Mei dan Juli. Hujan ikan ini telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun belakangan. Para penduduk yang daerahnya mengalami hujan ikan, memang selalu melaporkan adanya badai petir yang mendahului. Selain ikan, tak sedikit hewan lain yang juga terbawa tornado atau badai dan turun sebagai hujan.

Fenomena ini pernah diteliti oleh Tuan Charles Fort (1874-1932) seorang ilmuwan AS yang berhasil mencatat berbagai fenomena aneh termasuk fenomena hujan ikan, sebab umumnya disebabkan angin tornado yang terbentuk baik di darat atau di perairan (waterspout).

Kesimpulan artikel sebuah harian pada Juli 1901 di Minneapolis, Amerika Serikat meneguhkan teori tersebut. Saat badai petir terjadi, tornado dapat terbentuk. Ketika tornado bergerak melewati air di mana terdapat ikan, angin ini akan mengangkat hewan tersebut hingga sejauh beberapa mil. Cepat atau lambat, ikan-ikan yang terbawa akan jatuh ke bumi. Dalam banyak kasus, ikan sudah dalam keadaan mati atau membeku tapi ada juga beberapa kasus yang menemukan ikan-ikan ini masih dalam keadaan hidup.
Sebutan hujan ikan diartikan sebagai fenomena langka berupa hujan yang turun bersama ikan. Seperti yang telah disebutkan yang turun bukan hanya ikan melainkan hewan lain seperti kodok, ubur-ubur bahkan cacing yang umumnya hidup di dalam tanah.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, fenomena tersebut kembali terlihat di beberapa negara. Yang ramai dibicarakan yaitu hujan ikan di Jepang serta hujan ikan di Australia. Meskipun hujan ikan juga pernah terjadi di berbagai negara lain, misalnya di Singapura pada tahun 1861, Rhode Island, Amerika Serikat di tahun 1900, dan India pada tahun 2009.

Di Jepang pada Juni 2009 juga terjadi hujan ikan. Namun ikan yang disebutkan bercampur dengan katak kecil dan berudu berukuran 3-5 cm. Fenomena hujan ikan ini terjadi di beberapa kota yaitu Taiwa, Nakanoto, Asahi dan Kuki.
Penjelasan yang berkembang di masyarakat adalah karena kemungkinan besar adanya angin kuat atau kondisi cuaca yang tidak stabil di daerah di mana hujan berudu dan hujan ikan tersebut terjadi. Badai yang datang bersama angin dan air membawa ikan dan berudu ini naik ke udara untuk kemudian membawanya dan menjatuhkannya di daerah-daerah tersebut.
Pada maret 2010, sebuah daerah tandus di Kota Lajamanu di negara bagian Northern Territory, Australia juga terjadi hujan ikan. Pakar-pakar cuaca yang ada di Australia meyakini bahwa ikan spangled perch adalah salah satu jenis ikan air tawar di Australia, tampaknya terhisap ke dalam badai. Mereka lalu terbawa angin yang kencang sebelum akhirnya berguguran di Lajamanu, kota dengan jumlah penduduk hanya sekitar 669 orang.
Ini adalah ketiga kalinya dalam masa waktu lebih dari 30 tahun Lajamanu dilanda hujan ikan. Peristiwa hujan ikan tersebut terjadi pada kurun antara 1974 dan 1994.
Penjelasan seorang staf senior di Biro Metereologi Australia yang bernama Nona Ashley Patterson meyakini teori yang tidak jauh berbeda dengan sejumlah ilmuwan lain. Ia menjelaskan bahwa hujan ikan tersebut terjadi karena ikan-ikan tersebut disedot ke awan oleh angin puyuh atau biasa disebut twister, waterspout atau tornado. Kemudian ikan-ikan tersebut dibawa awan dan jatuh di sebuah wilayah sebagai hujan.

Menurutnya Nona Ashley, putaran udara pada ketinggian 60.000 atau 70.000 kaki dapat menyedot ikan dan air dari suatu perairan. Hal itu kemungkinan terjadi karena adanya tornado meskipun sebenarnya belum ada laporan mengenai hal tersebut. Kasus hujan ikan di Australia sudah mulai terkuak oleh penelitian para ahli. Mereka meyakini cuacalah yang menyebabkan terjadinya hujan ikan.

Proses Terjadinya Hujan Ikan
Masyarakat umum serta para peneliti yang mencoba menguraikan fenomena hujan ikan, meyakini mengenai hujan ikan ini karena adanya proses penguapan dalam volume yang besar. Yaitu terjadinya tornado dalam ukuran yang kecil atau besar yang dapat terbentuk di darat, juga dapat diakibatkan oleh tornado yang tercipta di perairan, yang dikenal dengan sebutan waterspout.

Kolom udara ini diperkirakan telah mengisap ikan-ikan serta hewan lainnya yang ada di air kemudian dibawa terbang hingga jatuh di tempat lain yang berjarak cukup jauh. Cuaca ekstrem mengisap ikan ke dalam badai yang kemudian dibawa oleh tiupan angin kencang dalam jarak yang cukup jauh.
Hewan yang ikut terangkat karena tornado akan jatuh ke permukaan tanah sebagai hujan sesuai dengan berat hewan yang terbawa. Semakin berat hewan yang terbawa, kemungkinan hewan-hewan jatuh dalam jarak yang tak terlalu jauh semakin besar, begitu juga sebaliknya. Teori itu telah berkembang luas serta diyakini para ahli mengenai asal usul terbentuknya hujan ikan di berbagai negara di dunia. Jadi hujan apa yang kamu inginkan? Asal jangan ingin hujan uang aja......wahaha...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS